IKANUMESIR.ID– Lebih dari 200 alumni PCI NU Mesir berkumpul di PP. Miftachussunnah, Kedung Tarukan, Surabaya pada Rabu (11/5/2022). Ponpes asuhan KH. Miftachul Akhyar, Rois Aam PBNU tersebut menjadi tuan rumah Halal Bi Halal ke-4 Ikatan Alumni NU Mesir (IKANU Mesir).
Sebeumnya, Halal Bi Halal IKANU Mesir diselenggarakan di Tebuireng Jombang (2015), Tegalrejo Magelang (2018), dan Lasem Rembang (2019). Kebetulan, salah satu putra KH Miftachul Akhyar juga aktif di PCI NU Mesir pada 2000-2005, yaitu Gus Zaki (Muzakki Yamani).
KH. Miftachul Akhyar dalam tausiahnya menyampaikan bahwa dirinya sempat ditawari 4 tempat untuk berjuang mendakwahkan Islam.
Rois Aam PBNU ini memilih wilayah Kedung Tarukan karena saat itu menjadi wilayah rawan yang dikuasai para preman. “Saya beranikan diri berdakwah di sini dan alhamdulillah bisa mewarnai wilayah ini dengan nilai-nilai Islam,” ujarnya. “Alumni Mesir saya harapkan dapat melawan dan menundukkan tantangan-tantangan seperti ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, KH. Miftachul Akhyar juga berharap, alumni Mesir dapat memastikan agar setiap pesantren yang telah berdiri dapat terus berlanjut. “Jangan sampai saat kiainya wafat, maka wafat pula pesantrennya,” pesannya.
“Alumni Mesir juga perlu menampilkan wajah Islam sebagai agama yang sempurna nan paripurna.” Beliau menambahkan.
Alumni Al-Azhar Mesir mempunyai peran yang signifikan untuk mengawal Islam Ahlussunnah wal jamaah, yaitu Islam yang moderat atau wasathiyyah.
Genealogi keilmuan Syaikhana Khalil Bangkalan itu juga bersambung kepada ulama-ulama Al-Azhar, Mesir, karena beliau pernah berkelana ke Mesir.
Syaikhana Khalil adalah maha guru ulama-ulama yang ada di Indonesia. Para alumni harus bisa meneruskan semangat keilmuan dan dakwah yang dimulai Syaikhana Khalil.
Sebagaimana diketahui, beliau juga berperan penting dalam kelahiran Nahdlatul Ulama sebagai organisasi sosial masyarakat pada tahun 1926 M. (Aghi)